Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Tegaskan GEMA Jadi Ruh Fondasi Pembangunan Qurani

img

(Bupati Kukar Aulia Rahman Basri/pic:Tanty)

POSKOTAKALTIMNEWS,KUKAR: Dalam membangun masyarakat yang berkarakter religius dan berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen Gerakan Etam Mengaji (Gema) menjadi salah satu pilar penting dalam arah pembangunan daerah.

Melalui gerakan ini, pemerintah berkomitmen menjadikan kegiatan mengaji tidak sekadar rutinitas keagamaan, tetapi juga bagian dari pembentukan moral dan integritas, termasuk bagi para aparatur pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan  Bupati Kukar Aulia Rahman Basri pada pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten Kukar tahun 2025 Jumat (24/10/2025) lalu.

Ia mengungkapkan GEMA merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam membangun masyarakat yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkarakter Qurani.

“Pemkab Kukar terus berkomitmen menjadikan GEMA sebagai bagian dari gerakan Qurani yang melekat dalam pembangunan daerah. Ini bukan gerakan sesaat, tapi bagian dari pembentukan karakter masyarakat Kutai Kartanegara yang religius,” tegas Aulia.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah juga baru saja menyelesaikan kegiatan lmengaji bersama yang diikuti oleh para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). yang akan dilantik pada 31 Oktober 2025 mendatang.

“Kita juga telah menyelesaikan proses mengaji untuk teman-teman PPPK yang akan dilantik pada akhir bulan ini. Alhamdulillah, hampir seluruhnya sudah fasih membaca Al-Qur’an,” ujarnya.

Menurut Aulia, kegiatan ini bukan sekadar seremoni menjelang pelantikan, tetapi menjadi bentuk nyata pembinaan spiritual bagi para aparatur pemerintah.

Ia menegaskan bahwa ASN di Kukar harus menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai Al-Qur’an di kehidupan dan dalam menjalankan tugas pelayanan publik.

“Pegawai pemerintah harus menjadi contoh dalam menanamkan nilai Qurani. Dengan memahami dan mengamalkan Al-Qur’an, kita berharap aparatur yang lahir dari gerakan ini akan bekerja dengan hati, jujur, dan berintegritas,” jelasnya.

Lebih lanjut, Aulia menuturkan bahwa Gerakan Etam Mengaji telah berjalan secara berkelanjutan dan mendapat dukungan luas dari masyarakat serta lembaga pendidikan dan keagamaan di Kukar.

Melalui gerakan ini, pemerintah ingin menghadirkan keseimbangan antara kemajuan pembangunan fisik dan pembangunan moral masyarakat.

“Gema bukan gerakan sehari dua hari. Ini sudah berjalan dengan baik dan kami akan terus menggerakkannya agar menjadi napas kehidupan masyarakat Kukar,” tuturnya.

Ia juga berharap agar seluruh lapisan masyarakat turut serta mendukung program ini, sehingga nilai-nilai Al-Qur’an benar-benar menjadi pedoman hidup dalam setiap aspek pembangunan daerah.

“Kalau kita ingin membangun Kukar yang kuat dan sejahtera, maka fondasinya harus Qurani. Dengan semangat Gerakan Etam Mengaji, mari kita wujudkan Kukar yang beriman, berilmu, dan berakhlak,” pungkas Aulia. (Adv/Tan)